Tahukah kamu? Kota Oslo sebagai Ibu Kota Negara Norwegia merupakan salah satu kota yang menerapkan konsep smart city dalam melakukan tata kelola kotanya. Menurut Smart City Index tahun 2021, Kota Oslo menduduki peringkat ke-3 sebagai kota dengan penerapan smart city terbaik di dunia. Melalui penerapan konsep smart city, Kota Oslo terus memangkas konsumsi energi yang bisa meningkatkan emisi gas rumah kaca. Di tahun 2020, kota ini menargetkan untuk bisa memotong emisi hingga 50% dari lini transportasi, sehingga pada tahun 2030 Kota Oslo dapat mencapai iklim natural 95%. Target tersebut didukung dengan cara menerapkan teknologi canggih seperti kendaraan listrik, jaringan pintar, green buildings, bahan bakar terbarukan, manufaktur EV, peralatan dan layanan pengisian EV, serta ekonomi sirkular. 

Komitmen Kota Oslo dalam menerapkan konsep smart city di sektor transportasi sudah ada sejak lebih dari satu dekade. Pada tahun 2014, Dewan Kota berhasil mendirikan setidaknya 900 titik pengisian di jalan untuk kendaraan listrik. Bahkan pada tahun 2019, Norwegia Road Federation mengatakan bahwa sepertiga dari mobil yang terjual pada tahun tersebut adalah 100% listrik. Pemerintah setempat juga menerapkan kebijakan keringanan pajak untuk mobil listrik dalam upaya mengakhiri penggunaan mobil berbahan bakar fosil pada tahun 2025. Tidak hanya kendaraan pribadi, pemerintah setempat juga tengah mencanangkan pengembangan peralatan konstruksi bebas bahan bakar fosil, dikarenakan 25% emisi berasal dari kendaraan konstruksi dan mesin.  

Selain menerapkan konsep smart city pada sektor transportasi, Kota Oslo juga menerapkan konsep tersebut pada sektor environment, dimana kota ini telah memiliki sistem pengelolaan sampah yang sederhana namun efektif yang sudah berjalan dari tahun 1997. Sistem pengelolaan sampah ini dilakukan dengan cara melakukan pemilahan sampah mulai dari sampah kertas, karton minuman, kaca, logam, sampah makanan, dan plastik. Selain itu Kota Oslo juga memiliki program FutureBuilt, yaitu suatu program sepuluh tahun (2010-2020) yang memiliki tujuan untuk mengembangkan 50 proyek percontohan termasuk bangunan dan kawasan kota. 

Proyek percontohan ini ditetapkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari transportasi, energi, dan konsumsi material setidaknya  50%  dengan melibatkan arsitektur tingkat tinggi. Visi dari FutureBuilt sendiri adalah untuk menunjukkan bahwa daerah perkotaan yang netral iklim, berdasarkan arsitektur berkualitas tinggi, mungkin untuk diwujudkan. Adapun salah satu contoh FutureBuilt saat ini yaitu, Bjørnsletta Skole sebuah bangunan sekolah dengan 800 siswa. Pada bangunan ini model desain energi yang digunakan adalah energi pasif, dimana iklim dalam ruangan dan penggunaan energinya sepenuhnya otomatis. Selain itu jumlah ruang parkir kendaraan bermotor dibuat seminimal mungkin, dengan prioritas diberikan untuk parkir sepeda.

Bjørnsletta Skole

Contoh FutureBuilt lainnya yaitu New Munch Museum sebuah museum dengan 12 lantai yang dilindungi oleh lembaran aluminium bergelombang berventilasi.

New Munch Museum

Sources: 

Futurebuilt. FutureBuilt | Nordic Smart City Network. (n.d.). Retrieved March 1, 2022, from https://nscn.eu/Oslo/FutureBuilt

Oslo leads the way in green and inclusive smart cities. The Agility Effect. (n.d.). Retrieved March 1, 2022, from https://www.theagilityeffect.com/en/case/oslo-leads-the-way-in-green-and-inclusive-smart-cities/

Smartcity. (2019, April 2). Oslo – A Smart City With A Pioneering Thinking Against Climate Change. SmartCity Press. Retrieved March 1, 2022, from https://smartcity.press/climate-change-in-oslo/

Smart City Observatory Web Page. IMD business school. (n.d.). Retrieved March 1, 2022, from https://www.imd.org/smart-city-observatory/home/

Share:

Tags: